Kamis, 27 April 2017

Menelusuri Jejak Gulat Professional di Perfilman dan Pertelevisian Indonesia (Bagian 3)



Era 2000 sampai 2004

Disinilah era gulat pro di Indonesia yang sebenarnya. WCW adalah yang saya ingat pertama kali tayang di Indonesia, tahun 2000 (walaupun saya merasa sepertinya sebelum tahun 2000. Mungkin 1999). Tayang setiap minggu siang saya lupa jam berapa. Tetapi yang saya ingat saya sering menonton WCW bersama teman-teman saya, dan yang saya ingat lagi, WCW adalah tontonan di hari minggu satu paket dengan Planet Football dan Lega Calcio (kalau tidak salah namanya itu, acaranya membahas Serie A). NWO, Billy Kidman, Eddie Guerrero, Goldberg dan yang paling keren, Sting adalah pegulat sering kita saksikan kala itu.

Namun kalau tidak salah jauh sebelum tahun 2000 (mungkin pertengahan 90-an), WCW sepertinya pernah tayang. Saya tidak ingat stasiun TV mana, atau tahun berapa, karena yang saya ingat saat itu saya masih kecil untuk mengingat apa yang saya tonton di TV. Yang pasti tayang setiap minggu sore.

Periode tahun 2000 sampai 2001 barulah WWE (saat itu masih bernama WWF) “Smackdown” tayang di RCTI, setiap Jumat malam jam 22.00, dan kemudian diubah menjadi jam 23.00. Saya masih sangat ingat saat itu saya kelas 5 SD dan harus matian-matian menahan kantuk nungguin Edwin dan Jodi bawain acara dengan slogannya yang terkenal, “Smackdown Aaaahhhhhhh...”

Sangat menegangkan melihat The Hardy Boyz, Dudley Boys, dan Edge and Christian saling pukul kursi, panjat tangga, dan hancurkan meja. Betapa serunya persaingan siapa yang lebih superior antara The Rock, Stone Cold, dan Triple H. Serta yang paling saya tunggu-tunggu, Kane dengan aksi ring post pyro-nya yang membuat kita harus menyipitkan mata, serta, The Undertaker yang memasuki arena dengan menunggangi Harley diiringi lagu Rollin-nya Limp Bizkit.

Tak hanya menayangkan weekly show Smack Down, PPV (Pay Per View) King of the Ring 2001 juga pernah ditayangkan.

Salah satu pertandingan yang saya ingat pernah saya tonton di RCTI. dalam pertandingan ini Jeff Hardy berhasil mengalahkan Triple H, dan menjadi juara Intercontinental. Sumber: wwe.com

Menurut saya penggemar WWE di Indonesia cukup beruntung dapat menyaksikan Smackdown di tahun 2001. Mengapa? Karena di tahun ini terjadi storyline besar, yang menentukan industry gulat di masa depan. Storyline ini dinamakan Invasion. Singkat cerita WCW dan ECW yang telah gulung tikar dibeli oleh Vince McMahon, yang secara otomatis tidak ada saingan lagi bagi WWE. Para pegulat WCW yang tidak terima mulai menginvasi arena WWE dibawah pimpinan putra Vince, Shane McMahon. WCW berhasil menguasai WWE dan bahkan mengadakan pertandingan atas nama WCW di show RAW dan Smackdown. belum berhenti sampai situ, Putri Vince, Stephanie juga ikut-ikutan melawan sang ayah dengan membawa alumni ECW. WCW dan ECW kemudian membentuk tim Alliance.  Alliance yang selalu merangsek masuk dan mengganggu show WWE mengakibatkan para superstar WWE keteteran menguir tim Alliance keluar arena. Selain aksi saling serang, banyak intrik juga terjadi didalamnya. Misalnya Stone Cold dan Kurt Agle yang mulanya setia kepada WWE, pada akhirnya malah membelot.

Ini adalah storyline paling seru yang pernah saya ikuti. Klimaks invasion terjadi di gelaran PPV Survivor Series 2001, dimana Tim WWE berhasil memenangkan peperangan final. WCW dan ECW terpaksa harus punah dan melebur ke WWE. Hadirnya kembali The Rock ke WWE berhasil menjadi pahlawan kemenangan bagi tim WWE. Sekedar catatan, The Rock sempat cuti setelah Wrestlemania 17, untuk menyelesaikan syuting film perdananya, “The Scorpion King.”

Satu hal lagi yang saya ingat adalah ketika Chris Jericho menjadi top WWE superstar menggeser posisi yang sebelumnya ajeg diduduki The Rock, Triple H, dan Stone Cold. Jericho berhasil menjadi orang pertama yang meraih gelar Undisputed Champion, dengan mengawinkan sabuk WWE Champions dan sabuk World Champions, warisan dari WCW, tepatnya pada PPV Vengeance 2001.

Disela kepopulerannya, ternyata masyarakat Indonesia masih menganggap tabu tayangan impor ini. Adegan kekerasan yang dipertontonkan dianggap hal yang tidak mendidik. Memang pada tahun itu WWE sedang berada dalam Attitude Era, sebuah era dimana tingkat kekerasan yang ditampilkan dalam gulat cukup tinggi. Akibat adanya keluhan-keluhan dari masyarakat, akhirnya RCTI memutuskan berhenti menayangkan Smackdown.

Selain di televisi, game WWF Smackdown juga cukup populer. Sumber: www.emuparadise.me

Sedikit cerita, jadi saya pertama kali tahu bahwa ada wrestling company bernama WWF itu dari Playstation. Oh ya, di tahun ini juga banyak beredar VCD WWE (kebanyakan bajakan). PPV Fully Loaded 2000 adalah video WWE yang pertama yang saya tonton, karena selama ini pengetahuan saya mengenai WWE hanyalah melalui PS1. Beberapa VCD yang saya punya atau pernah saya tonton (Sebagian besar VCD WWE yang saya tonton adalah milik saudara saya yang juga pemilik PS1 yang saya mainkan), diantaranya (kebanyakan PPV) Over The Edge 1999, Unforgiven 1999, Sunday Night Heat 2000, Survivor Series 2000, Royal Rumble 2001, No Way Out 2001, Wrestlemania 17,  King of the Ring 2002, dan Royal Rumble 2004. Terakhir saya melihat dan membeli VCD WWE adalah tahun 2004. Saat itu VCD Smack Down dan beberapa PPV sempat saya jumpai di Disc Tara. Selain VCD, kaset dan CD WWE musik juga pernah beredar.

Tahun 2003 gulat pro kembali hadir di layar kaca. Di tahun ini sempat eksis acara gulat pro dari perusahaan NWA: TNA (yang kemudian lebih dikenal dengan TNA, dan sekarang menjadi Impact Wrestling). Mungkin kalian juga ada ingat pernah menontonnya. NWA: TNA tayang setiap malam minggu di TV7 (sekarang Trans 7) kalau tidak salah jam 22.00 WIB, setalah acara "Mortal Kombat: Conquest." Saya masih ingat beberapa pegulatnya, karena memang beberapa diantara mereka adalah wajah-wajah lama di WWE. Misalnya R-Truth, Scott Hall, X-Pac, Brian Lawler (Grand Master Sexay), Jerry Lynn, dan sang fenomenal AJ Styles. Usia TNA memang tidak bertahan lama di pertelevisian Indonesia, dikarenakan kurangnya promosi sehingga tidak banyak peminatnya.

Selang satu tahun kemudian, di tahun 2004, giliran TPI (sekarang MNCTV) yang menayangkan Smack Down. Saat itu WWF telah berganti nama menjadi WWE. Sama seperti TNA, Smack Down di TPI juga tidak bertahan lama. Penyebabnya sama,kurangnya promosi dan penyajian yang kurang. Yang ditayangkan oleh TPI adalah WWE tahun 2002, yang menurut kronologi WWE, masa ini disebut sebagai Ruthless Agression Era. Era ini dimulai beberapa bulan pasca invasi WCW dan ECW ke WWE berakhir.

Era ini ditandai dengan Brand Extension. Setelah akuisisi WCW dan ECW oleh WWE, otomatis pegulat yang bekerja di WWE menjadi bertambah banyak. Brand Extension bermaksud untuk membagi jumlah pegulat kedalam wadah-wadah brand yang lebih kecil, yakni RAW dan Smackdown, sehingga setiap pegulat mendapatken tempat dan kesempatan menunjukkan kemampuannya. Rob Van Dam, Booker T, Billy Kidman, adalah beberapa pegulat hasil naturalisasi dari tim Alliance. Sedangkan pegulat sensasional, Rey Mysterio (yang tidak terlibat dalam Invasion) melakoni debutnya di brand Smackdown. Bahkan beberapa legenda seperti Ric Flair, Kevin Nash, Hulk Hogan, Shawn Michaels, juga kembali diboyong oleh Vince McMahon.

Baca bagian 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar